Pages

Minggu, 16 Mei 2010

Dimanakah letak surga untukku?

Dua puluh empat jam Engkau berikan sama bagi setiap manusia selama satu hari. Aku menjadi Islam karena keluargaku pun Islam, aku mengatakan beragama Islam namun masih banyak hal yang jauh dari kata islami…lalu dimanakah letak surga untukku?
Jika mengingatMu hanya tak sampai lima menit dikali lima, itupun molor…Allahuakbar..Allahuakbar..terdengar suara adzan…itupun jika terdengar

”eh..bentar ah ada sinetron menarik, nanggung nih”, ….
”wah ada berita bagus”….

Duduk santai,on line…sambil membaca status di FB…, atau lagi asyik bertelpon ria…atau sedang asyik ngobrol, asyik diskusi…padahal tahu jika sholat lebih penting…Lalu surga manakah yang pantas untuk kumasuki?
Tiga puluh menit selepas adzan berkumandang masih saja terus berkutat dengan aktivitas….kemudian sholat itupun kilat, arti bacaan sholatpun kurang faham…saat berdoa malah terasa lebih serius,…Dimanakah letak surga untukku?

Kemudian kulanjutkan dengan sms mesra…mabuk cinta,..”tak lengkap rasanya tanpa sms dia hari ini”, telpon berjam-jam…sampai malaikat izrail berguman geleng-geleng kepala melihat syetan ketawa tiwi..yes!!! berhasil aku merayunya…Lalu pintu surga manakah yang boleh kumasuki?

Mandi ah…buka pintu kaki kanan masuk, lupa berdoa…ah kayaknya asyik nyanyi-nyanyi…,sepertinya waktu mandinya lebih lama daripada sholat tadi deh?...kemudian memakai baju, kadang tangan kiri dulu yang masuk.., lengkap semua...cabut ah….yang tak akan ketinggalan ngaca dulu..luama sekali…Baju yang ketat terasa longgar, tubuh yang kelihatan seksi terlihat anggun…”Nah kalau begitu kamu kelihatan cantik deh, pasti banyak pria yang naksir kamu”…SYETAN TERKUTUK Berbisik terdengar sepertinya….namun Malaikat berteriak keras-keras tak digubris, “eit…stop…Baju itu hanya menutupi tubuhmu, lekak-lekukmu masih nampak…kamu itu mulia, jangan kemuliaanmu engkau abaikan…”
Lanjut ……..
Ngobrol kesana-kesini, gossip kanan gossip kiri…kejelekan sesame lebih banyak keluar dibanding pujian dan penghargaan…Lalu pintu surga mana yang boleh kumasuki?

“Ah tunggu prend, ada cewek cantik…suer baru sekarang kulihat seperti dia……”
“Liat2…di kiri tu, ada cowok ganteng, cool deh penampilannya…suka deh…” Lalu pintu surga manakah yang boleh aku buka?
Malam tiba, alquran ada di meja…sepertinya masih diposisi yang sama dengan hari yang lalu?...ngapain ya…”Isya tiba, sepertinya kok tidak terdengar adzan, apa adzannya jam 9 malem ya”…asyiknya sms an nih….,
Wah sudah malam, ngantuk…tidur dulu, gosok gigi namun sunah wudhu sebelum tidur lupa..., eh malam ini ketiduran…bismillah juga ikut ketiduran…., alarm di set jam 5…padahal subuh jam setenga 5…zz..zz..zz ” lewat dikit gak papa”. Tiba-tiba jam tiga malam bangun, haus…minum ah…eh “lupa pakai tangan kiri”…habis itu…merem lagi enak…padahal malaikat membujuk…”ayo2…sholat malam!!!!”. Eh SYETAN TERKUTUK ikut-ikutan membisikan “udah merem aja lagi…mimpiin doi, ngapain jumpalitan, siang kamu kan dah capek…ayo lanjutkan mimpinya!!”…Lalu pintu surga mana yang boleh kuketuk?

Tiba-tiba jam lima alarm berbunyi…suara adzan lewat, eh lupa juga ngucapin doa…malah inget sms dari doi kok lum ada…”dia belum MC nih…ku MC ah….”.
Lalu mandi lagi, ….pergi deh beraktivitas…eh kelupaan doanya….waktu dhuha tiba….malaikat membisikan, “hayoo…sholat dhuha dulu…Allah menjanjikan limpahan rizki bagi mereka yang menjaga sholat dhuha kontinu”..eh..tiba2..terdengar suara SYETAN TERKUTUK…”udah, ngapain sholat dhuha…kan kamu lagi sibuk nih…uang juga tiap bulan dapat….OK2!! dah lupain aja….” Lalu bau surga mana yang boleh aku cium?

Apa surga itu telah Allah berikan kepadaku, hanya berupa dunia saja….dan kelak Dia berkata.. “Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi”. (QS Al A’la 18). Dan aku besok tinggalnya bersama SYETAN TERKUTUK…ah tidak …aku tidak mau…tapi jika kuingat, bisikan malaikat tidak terdengar…namun bisikan SYETAN TERKUTUK kok terdengar ya….wah ini bahaya…tidak boleh diteruskan…

Bayangkan bila IZRAIL datang tanpa diundang…prestasi apa yang bisa membuatku mencium bau surga…..selain prestasi “nanti”...”nanti ah sholatnya”….”nanti ah taubatnya”…”nanti ah sedekahnya….”
Lalu esok kan tiba datangnya sebuah keputusan….”nanti”….hei kamu!!!!nanti dulu masuk surgaNya….

Tak kan ada yang salah dengan kegagalan

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum.wr.wb

Ada yang seorang ibu berguman, “mengapa kita ndak kaya-kaya to pak?”, dengan bijaksana sang bapak mengatakan, “Bu mungkin saat ini, inilah keadaan yang terbaik untuk kita, jika kita kaya mungkin saja surga itu akan semakin jauh dari kita, karena kita akan disibukkan dengan berbagai urusan duniawi,..sehingga melalaikan kehidupan akhirat ”.

Ada juga yang seorang ikhwan berguman, “kenapa dia tak mau menikah denganku?”, seorang teman menjelaskan kepadanya…”apakah kamu yakin dia mampu memberikan jalan menuju surga ketika kalian bersama, sahabatku…mungkin saja Allah sedang menghindarkanmu dari dekatnya api neraka, dan mengarahkanmu untuk lebih dekat dengan surga dan cintaNya,..jika dia kau anggap sudah mampu membawa kehidupan islami dalam hidup berumah tangga, maka Allah akan memberikan seseorang yang akan lebih baik dari apa yang kau bayangkan….”.

Ada juga yang mengeluh, “kenapa aku tidak diterima bekerja di tempat itu?”…seorang teman memberikan nasehat kepadanya, “andai tempat itu merupakan tempat terbaik untuk imanmu, maka Allah akan memberikannya untukmu,..Dia tak menginginkanmu semakin melupakanNya karena sibuk dengan pekerjaanmu…”

Dalam setiap kegagalan pasti akan ada sebuah hikmah, ada sebuah jalan terang yang telah dibukakan untuk kita, namun hal itu hanya bagi mereka yang selalu bersyukur….
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS Ibrahim 7).

Bersyukur ketika menemui kegagalan adalah sebuah jalan menuju pintu kebahagiaan, karena bisa saja Allah menghindarkan kita dari kerugian yang lebih besar, menghindarkan kita dari kemaksiatan dan mendekatkan diri kita dengan jalan taubat kepada Allah. Parameter sukses setiap manusia tentu berbeda, ada yang memberikan parameter berupa ilmu, harta, kekuasaan, kedudukan dan berbagai parameter lainnya. Namun sudahkan kita sadari bahwa kesuksesan itu adalah sebuah kebahagiaan dalam menikmati keadaan, orang yang sukses adalah yang mampu tersenyum dan merasa bahagia karena selalu memiliki perasaan khusnudzon terhadap Allah, Allah tak akan pernah memberikan kepada hambaNya sesuatu yang buruk dan salah.

Tak akan ada yang salah dengan kegagalan, karena kita hanyalah manusia. Namun jarang sekali kita mau berbenah dari kegagalan yang dialami. Kadang kita hanya tertuju pada permasalahan yang kita hadapi namun bukan fokus pada pemecahan masalah dan perubahan kearah kebaikan. Jika kita gagal dalam sebuah usaha, sebaiknya kita mengembalikan masalah itu kepada Allah, jangan-jangan usaha kita hanya ditujukan untuk mencari kekayaan bukan untuk mencari ridho Allah sebagai wujud pengabdian kita sebagai manusia yang harus berusaha. Jika cinta kita kandas ditengah jalan, sebaiknya kita mengembalikan kepada Allah…bisa saja Allah sedang mengetuk hati kita untuk menjauhkan diri kita dari dekatnya kemaksiatan.

Tak akan ada yang salah dengan kegagalan, karena inilah hidup. Kehidupan ini akan lebih indah jika perasaan kita mampu menyentuh nilai keindahan Allah, kegagalan itulah yang akan mengokohkan hati kita untuk selalu menjadikan Allah sebagai salah satunya pemberi jalan keluar, bukan mahluk Allah.

Tak ada manusia yang tak pernah gagal, namun sedikit dari manusia yang mampu belajar dari kesalahan dan kegagalannya, yang terjadi hanya mengulang episode hidup dengan waktu dan latar berbeda namun sebenarnya menjalani episode yang sama seperti dahulu.
Tak perlu menunggu sampai menjadi ustadz untuk menyampaikan kebenaran, hanya saja apa yang disampaikan haruslah tetap sebuah kebenaran…

Tak perlu menunggu untuk tersenyum sampai keadaan itu seperti apa yang kita bayangkan, namun tersenyumlah karena Allah masih memberikan kita keadaan…
Tak perlu menunggu kaya untuk dapat beramal, namun berikanlah apa yang mampu kita berikan dengan dasar kecintaan kepada Allah…
Tak perlu kaya untuk menunggu menikah, namun menikahlah ketika sudah siap untuk mengarungi cobaan dan ujian yang lebih banyak dibandingkan saat masa lajang…
Tak perlu mengeluh dengan keadaan yang kurang menyenangkan bagi kita, namun tersenyumlah karena hati kita masih dapat merasakan nikmatnya hidup dan cobaan…
Tak perlu menilai seseorang hanya dari keburukannya saja, karena kebaikannya masihlah lebih banyak untuk dibicarakan dan kita yang menilai keburukannya juga tak menjamin lebih baik daripadanya…
Tak perlu mengunggu semuanya menyenangkan kemudian kita mengucapkan syukur kepada Allah, namun sebaiknya kita bersyukur karena masih diberikan kesempatan merasakan kesedihan…

Adanya akibat pasti karena adanya sebab, ketika memilih salah satu dari berbagai macam pilihan pasti akan ada alasan, ketika Allah memberikan kita sebuah keadaan pastilah Allah memberikan hikmah didalamnya yang sebenarnya adalah jalan terbaik dalam kehidupan kita, namun tidak semua orang mampu menemukan hikmah didalam ujian dan cobaan tersebut, semoga diri kita mampu menemukan hikmah dalam setiap perjalan kita..amin,